Jumat, 26 April 2013

TAHAP MENYUSUN INSTRUMEN PENELITIAN



TAHAP MENYUSUN INSTRUMEN PENELITIAN 

Instrumen baku yang digunakan untuk penelitian di bidang sosial, keperilakuan, SDM umumnya sulit ditemukan sehingga peneliti perlu membuat sendiri instrumen yang akan digunakan dalam penelitiannya. Proses penyusunan instrumen ini juga terkait erat dengan konseptualisasi, operasionalisasi dan empirikal variabel.

1.  Tahapan Konseptualisasi variabel (definisi konseptual)
Tahapan ini merupakan langkah awal untuk menyusun instrumen dimana peneliti merumuskan konsep atau definisi yang masih bersifat umum dari berbagai sumber.
Contohnya :
Motivasi didefinisikan sebagai kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan perusahaan (Mangkunegara, 2005:61). Motivasi juga didefinisikan oleh Nawawi (2001 : 351), bahwa sebagai motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu.
Dari dua definisi ini, motivasi dapat disimpulkan sebagai energi, daya dorong, atau penyebab seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kaitannya dengan kerja, maka motivasi kerja merupakan energi, daya dorong, atau penyebab seseorang untuk bekerja.
2.  Tahapan Operasionalisasi
Pengertian yang dijelaskan oleh Neuman (2000:161) tentang operasionalisasi variabel adalah proses mengaitkan definisi konseptual dengan seperangkat teknik pengukuran. Lebih lanjut, Neuman menyatakan bahwa operasioalisasi variabel dapat dinamakan construct’s operational definition (definisi operasional) yang dapat berupa kuesioner.
Tahap operasionalisasi merupakan langkah lanjutan setelah peneliti mendapatkan suatu definisi yang jelas pada tahap konseptualisasi. Sehingga, tahap operasionalisasi adalah tahap dimana definisi konseptual tersebut dikembangkan lebih spesifik dalam bentuk indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur variabel.
Contohnya : (Operasionalisasi variabel oleh Sekaran, 2003:179)
Setelah diperoleh definisi konseptual mengenai motivasi kerja, maka motivasi kerja dioperasionalisasikan ke dalam lima dimensi pengukuran yaitu:
1.      Perilaku digerakkan oleh kerja
2.      Tidak suka bersantai
3.      Tidak suka ketidakefektivan
4.      Menyukai tantangan moderaT.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar