Macam-Macam Penelitian
Macam-macam metode
penelitian ditinjau dari aspek tujuan, metode, dan bidang garapan;
1.
Klasifikasi
bentuk penelitian dari aspek tujuan:
a.
Penelitian
dasar.
Penelitian disebut penelitian dasar
jika para peneliti yang melakukan penelitian mempunyai tujuan perluasan ilmu
dengan tanpa memikirkan pemanfaatan hasil penelitian tersebut.
Contoh; para ahli pendidikan berusaha
menggunakan binatang untuk menyelidiki kehidupan, karakteristik dan tingkah
laku tertentu, dan masih banyak lagi. Hasil penelitian mungkin belum dimanfaatkan
saat ini, tetapi mungkin sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik dalam
abad teknologi dan informasi masa yang akan datang.
b.
Penelitian
terapan.
Dalam hal ini para peneliti mengadakan
penelitian atas dasar permasalahan yang signifikan dan hidup di masyarakat
sekitarnya. Tujuan para peneliti yang utama adalah pemecahan masalah dan hasil
penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individual
maupun secara kelompok ataupun keperluan industri atau pengusaha dan bukan
wawasan keilmuan.
Contoh; penelitian pendidikan yang berkaitan
dengan bagaimana meningkatkan keinginan belajar siswa, implementasi kurikulum,
peningkatan kualitas, dan sebagainya.
2.
Klasifikasi
penelitian menurut aspek metode.
a.
Penelitian
deskriptif
Pada penelitian deskriptif ini, para
peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh objek
tertentu secara jelas dan sistematis. Penelitian deskriptif ini disebut juga
penelitian pra-eksperimen. Karena dalam penelitian ini mereka melakukan
eksplorasi, menggambarkan dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi
terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh dilapangan.
Penelitian deskriptif ini hanya berusaha
menggambarkan secara jelas dan sekuensial trhadap pertanyaan penelitian yang
telah ditentukan sebelum para peneliti terjun ke lapangan dan mereka tidak
menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah dalam penelitian.
b.
Penelitian
sejarah
Penelitian sejarah ini sepintas
terlihat sama dengan penelitian deskriptif. Yang membedakannya, dalam
penelitian sejarah, peneliti lebih memfokuskan pencarian data dengan metode
wawancara pada pelaku sejarah, misalnya para pimpinan yang terlibat dan
tokoh-tokoh masyarakat yang mengalami dan menggunakan sumber-sumber lain
termasuk objek peninggalan kejadian, prasasti dan buku-buku yang berkaitan erat
dengan peristiwa yang diteliti. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk
memperoleh gambaran sejara objektif terhadap peristiwa besar, atau objek yang
di teliti. Dinegara berkembang termasuk indonesia, penelitian sejarah belum
menkjadi perhatian serius para ahli dibidangnya. Oleh karena itu, tidak aneh
jika terjadi penyimpangan terhadap objektivitas yang dapat berakibat sebagai
berikut;
·
Peristiwa
besar dalam kehidupan masyarakat yang diambil dengan metodologi penelitian yang
valid masih kurang.
·
Peristiwa
biasa menjadi peristiwa legendaris, dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
·
Banyak
digunakan oleh para pengiuasa untuk memperoleh legitimasi yang lebih besar dan
melanggengkan kekuasaannya.
c.
Penelitian
survei
·
Penelitian
ini sering disebut sebagai penelitian normatif atau penelitian status.
Penelitan survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa variabel.
Para peneliti pada umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi yang luas
sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Hasil yang luas dari
penelitian survei hasil yang dari penelitian survei juga dapt digunakan untuk
bermacam-macam tujuan sebagai berikut.
1)
Penelitian
dapat digunakan sebagai bentuk awal penelitian yang telah direncanakan untuk
ditindak lanjuti dengan penelitian yang
lebih spesifik
2)
Dengan
penelitian survai, para peneliti dapat melakukan eksplorasi dan deskriptif
sebagai tujuan penelitian
3)
Dapat
melakukan klasifikasi dari permasalhan yang hendak dipecahkan kemudian
d.
Penelitian
ex-postfakto
Penelitian
ini disebut ex-postfakto karena para peneliti berhubungan dengan variabel yang
telah terjadidan mereka tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang
diteliti. Pada penelitian ini varibel bebas dan terikat sudah dinyatakan secara
ekplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian korelasi atau
diprediksi jika varibel bebas memounyai variabel tertentu terhadap variabel
terikat sedangkan untuk mencari hubungan atau prediksi seorang peneliti sudah
dianjurkan menggunakan hipotesis sebagai petunjuk dalam pemecahan permasalahan
penelitian.
e.
Penelitian
eksperimen
Merupakan
metode inti dari model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen
para peneliti melakukan 3 persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga
persyaratan itu yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam
penelitian eksperimen ini, peneliti juga harus membagi objek atau subjek yang
diteliti menjadi 2 grup yaitu grup treatmeen dan grup kontrol. Penelitian
eksperimen karena peneliti sudah melakukan kegiatan mengontrol maka hasil
penelitian dapat menentukan hubungan kausal atau sebab-akibat. Penelitian
eksperimen juaga harus menggunakan hipotesis dan pengamatan, peneliti menguji
hipotesis tersbut dalam kondisi eksperimen yang sudah dimanupulasi sedemikian
rupa sehingga tidak ada kontaminasi diantara variabel yang diteliti
f.
Penelitian
kuasi eksperimen
Kuasi arti
lain dari semu penelitian kuasi eksperimen diartikan penelitian yang mendekati
eksperimen atau eksperimen semu. Bentuk penelitian yang digunakan dibidang ilmu
pendidikan atau penelitian subjek yang diteliti adalah manusia dimana merka
tidak boleh dibedakna antara satu dengan yang lain seperti misalnya mendapat
perlakuan karena berstatus sebagai grup kontrol. Pada penelitian kuasi,
eksperimen penliti dapat membagi grup yang ada dengan tampa membedakan antara
kontrol dan grup secara nyata dengan tetap mengacu pada bentuk alami yang sudah
ada sebagai contoh semua siswa dikelas A dipilh sebagai grup treatmen kelas B
sebagai grup kontrol dengan cara ini jika ada perlakuan yang membedakan tidak
lekas tampak dan diketahui oleh subjek
yang bersangkutan. Yang membedakan penelitian eksperimen dengan kuasi
eksperimen adalah peneliti harus berhati-hati dalam menarika hubungan kausal
yang tejadi karena dalam penlitian kuasi eksperimen kiata tidak dapat
mengontrol dan memanipulasi secara bebas dan intensif.
3.
Klasifikasi
penelitian menurut aspek bidang garapan.
Variasi bentuk penelitian juga dapat dilihat dari objek yang
diteliti, tergantung dari keahlian dan bidang yang hendak digunakan sebagai
aspek pembeda. Bentuk penelitian juga dapat dibedakan menjadi penelitian
pendidikan dan non-kependidikan.
a.
Penelitian
kependidikan.
Bidang
garapan yang menjadi pokok penelitian adalah menekankan pada masalah
kependidikan, baik yang mencakup faktor internal pendidikan termasuk komponen
guru, siswa, kurikulum, sistim pengajaran, manajemen pendidikan, dan hubungan
lembaga dengan masyarakat. Disamping itu penelitian juga mencakup faktor-faktor
eksternal seperti; kebijakan pemerintah terhadap lembaga pendidikan, pengaruh
gaya hidup elit piolitik terhadap prospek pendidikan, pengaruh kehidupan sosial
dan ekonomi terhadap pendidikan generasi muda dan sebagainya.
b.
Penelitian
non-kependidikan.
Penelitian
non-kependidikan ini mempunyai cakupan yang luas, seluas bidang keahlian dan
variasi dari para pembaca, dapat dimasukkan swebagai penelitian
non-kependidikan. Contoh; peneliti sosial, ekonomi, politik, kebijakan
pemerintah, sejarah, antropologi, pertanian, teknologi, penelitian agama, dan
peradaban masyarakat dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar