Selasa, 30 April 2013

Macam-Macam penelitian



Macam-Macam Penelitian
Macam-macam metode penelitian ditinjau dari aspek tujuan, metode, dan bidang garapan;
1.      Klasifikasi bentuk penelitian dari aspek tujuan:
a.      Penelitian dasar.
Penelitian disebut penelitian dasar jika para peneliti yang melakukan penelitian mempunyai tujuan perluasan ilmu dengan tanpa memikirkan pemanfaatan hasil penelitian tersebut.
Contoh; para ahli pendidikan berusaha menggunakan binatang untuk menyelidiki kehidupan, karakteristik dan tingkah laku tertentu, dan masih banyak lagi. Hasil penelitian mungkin belum dimanfaatkan saat ini, tetapi mungkin sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik dalam abad teknologi dan informasi masa yang akan datang.
b.      Penelitian terapan.
Dalam hal ini para peneliti mengadakan penelitian atas dasar permasalahan yang signifikan dan hidup di masyarakat sekitarnya. Tujuan para peneliti yang utama adalah pemecahan masalah dan hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik secara individual maupun secara kelompok ataupun keperluan industri atau pengusaha dan bukan wawasan keilmuan.
Contoh; penelitian pendidikan yang berkaitan dengan bagaimana meningkatkan keinginan belajar siswa, implementasi kurikulum, peningkatan kualitas, dan sebagainya.
2.      Klasifikasi penelitian menurut aspek metode.
a.      Penelitian deskriptif
Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan oleh objek tertentu secara jelas dan sistematis. Penelitian deskriptif ini disebut juga penelitian pra-eksperimen. Karena dalam penelitian ini mereka melakukan eksplorasi, menggambarkan dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh dilapangan.
Penelitian deskriptif ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan sekuensial trhadap pertanyaan penelitian yang telah ditentukan sebelum para peneliti terjun ke lapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai petunjuk arah dalam penelitian.
b.      Penelitian sejarah
Penelitian sejarah ini sepintas terlihat sama dengan penelitian deskriptif. Yang membedakannya, dalam penelitian sejarah, peneliti lebih memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya para pimpinan yang terlibat dan tokoh-tokoh masyarakat yang mengalami dan menggunakan sumber-sumber lain termasuk objek peninggalan kejadian, prasasti dan buku-buku yang berkaitan erat dengan peristiwa yang diteliti. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memperoleh gambaran sejara objektif terhadap peristiwa besar, atau objek yang di teliti. Dinegara berkembang termasuk indonesia, penelitian sejarah belum menkjadi perhatian serius para ahli dibidangnya. Oleh karena itu, tidak aneh jika terjadi penyimpangan terhadap objektivitas yang dapat berakibat sebagai berikut;
·         Peristiwa besar dalam kehidupan masyarakat yang diambil dengan metodologi penelitian yang valid masih kurang.
·         Peristiwa biasa menjadi peristiwa legendaris, dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
·         Banyak digunakan oleh para pengiuasa untuk memperoleh legitimasi yang lebih besar dan melanggengkan kekuasaannya.
c.       Penelitian survei
·         Penelitian ini sering disebut sebagai penelitian normatif atau penelitian status. Penelitan survei biasanya tidak membatasi dengan satu atau beberapa variabel. Para peneliti pada umumnya dapat menggunakan variabel serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Hasil yang luas dari penelitian survei hasil yang dari penelitian survei juga dapt digunakan untuk bermacam-macam tujuan sebagai berikut.
1)      Penelitian dapat digunakan sebagai bentuk awal penelitian yang telah direncanakan untuk ditindak lanjuti  dengan penelitian yang lebih spesifik
2)      Dengan penelitian survai, para peneliti dapat melakukan eksplorasi dan deskriptif sebagai tujuan penelitian
3)      Dapat melakukan klasifikasi dari permasalhan yang hendak dipecahkan kemudian
d.      Penelitian ex-postfakto
Penelitian ini disebut ex-postfakto karena para peneliti berhubungan dengan variabel yang telah terjadidan mereka tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti. Pada penelitian ini varibel bebas dan terikat sudah dinyatakan secara ekplisit, untuk kemudian dihubungkan sebagai penelitian korelasi atau diprediksi jika varibel bebas memounyai variabel tertentu terhadap variabel terikat sedangkan untuk mencari hubungan atau prediksi seorang peneliti sudah dianjurkan menggunakan hipotesis sebagai petunjuk dalam pemecahan permasalahan penelitian.
e.      Penelitian eksperimen
Merupakan metode inti dari model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti melakukan 3 persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan itu yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian eksperimen ini, peneliti juga harus membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 grup yaitu grup treatmeen dan grup kontrol. Penelitian eksperimen karena peneliti sudah melakukan kegiatan mengontrol maka hasil penelitian dapat menentukan hubungan kausal atau sebab-akibat. Penelitian eksperimen juaga harus menggunakan hipotesis dan pengamatan, peneliti menguji hipotesis tersbut dalam kondisi eksperimen yang sudah dimanupulasi sedemikian rupa sehingga tidak ada kontaminasi diantara variabel yang diteliti
f.        Penelitian kuasi eksperimen
Kuasi arti lain dari semu penelitian kuasi eksperimen diartikan penelitian yang mendekati eksperimen atau eksperimen semu. Bentuk penelitian yang digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian subjek yang diteliti adalah manusia dimana merka tidak boleh dibedakna antara satu dengan yang lain seperti misalnya mendapat perlakuan karena berstatus sebagai grup kontrol. Pada penelitian kuasi, eksperimen penliti dapat membagi grup yang ada dengan tampa membedakan antara kontrol dan grup secara nyata dengan tetap mengacu pada bentuk alami yang sudah ada sebagai contoh semua siswa dikelas A dipilh sebagai grup treatmen kelas B sebagai grup kontrol dengan cara ini jika ada perlakuan yang membedakan tidak lekas tampak dan diketahui  oleh subjek yang bersangkutan. Yang membedakan penelitian eksperimen dengan kuasi eksperimen adalah peneliti harus berhati-hati dalam menarika hubungan kausal yang tejadi karena dalam penlitian kuasi eksperimen kiata tidak dapat mengontrol dan memanipulasi secara bebas dan intensif.

3.      Klasifikasi penelitian menurut aspek bidang garapan.
Variasi bentuk penelitian juga dapat dilihat dari objek yang diteliti, tergantung dari keahlian dan bidang yang hendak digunakan sebagai aspek pembeda. Bentuk penelitian juga dapat dibedakan menjadi penelitian pendidikan dan non-kependidikan.
a.      Penelitian kependidikan.
Bidang garapan yang menjadi pokok penelitian adalah menekankan pada masalah kependidikan, baik yang mencakup faktor internal pendidikan termasuk komponen guru, siswa, kurikulum, sistim pengajaran, manajemen pendidikan, dan hubungan lembaga dengan masyarakat. Disamping itu penelitian juga mencakup faktor-faktor eksternal seperti; kebijakan pemerintah terhadap lembaga pendidikan, pengaruh gaya hidup elit piolitik terhadap prospek pendidikan, pengaruh kehidupan sosial dan ekonomi terhadap pendidikan generasi muda dan sebagainya.
b.      Penelitian non-kependidikan.
Penelitian non-kependidikan ini mempunyai cakupan yang luas, seluas bidang keahlian dan variasi dari para pembaca, dapat dimasukkan swebagai penelitian non-kependidikan. Contoh; peneliti sosial, ekonomi, politik, kebijakan pemerintah, sejarah, antropologi, pertanian, teknologi, penelitian agama, dan peradaban masyarakat dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar