Jumat, 26 April 2013

Obervasi



1.      Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja. Sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan.
Observasi sebagai alat pengumpul data harus sistematis, artinya observasi dan pencatatannya harus dilakukan menurut prosedur dan aturan-aturan tertentu sehingga dapat diulang kembali oleh peneliti lain. Selain itu, hasil observasi harus memberi kemungkinan untuk menafsirkannya secara ilmiah. Dalam observasi diusahakan mengamati keadaan yang wajar atau alami tanpa ada usaha yang disengaja untuk mempengaruhi, mengatur, atau memanipulasi. Dalam melakukan observasi diperlukan pedoman observasi.
Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang perilaku manusia yang terjadi secara alami. Dengan observasi kita dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang perilaku yang sukar diperoleh dengan metode lain. Observasi juga dilakukan bila belum banyak informasi yang dimiliki tentang masalah yang kita teliti. Disamping itu, observasi juga diperlukan untuk menjajaki atau berfungsi sebagai eksplorasi. (Lufri, 2005 : 109)
Secara garis besarnya observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1)      Observasi partisipatif
Observasi dengan partisipatif artinya bahwa pengamat merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya, jadi observer ikut aktif berpatisipasi pada aktifitas dalam segala bentuk yang sedang diselidiki. Misalnya ia pegawai dalam suatu instansi yang diselidikinya.
Dilihat dari segi keterlibatan observer pada aktivitas observer dalam bentuk kegiatan, dapat dibedakan :
a)      Partisipasi sebagian (partical participation)
Adanya suatu proses kegiatan yang berantai, observer hanya mengambil sebagian yang dianggap perlu untuk dilakukan pengamatan. Pada bagian tertentu tugas pengumpul data melalui observasi ini perhatiannya disentralkan pada pokok obyeknya.
b)      Partisipasi penuh (full participation)
Pengamat selalu mengambil bagian dengan melibatkan di dalamnya dari serangkaian proses tanpa melihat untuk membedakan mana moment-moment yang dianggap penting dan kurang penting. Observer melibatkan sepenuhnya kedalam obyeknya. Misalnya ingin melihat dari dekat tentang kehidupan orang-orang gelandangan (tuna wisma) yang tinggal dikolong jembatan. Keinginan untuk melihat suatu kehidupan ini yang dilakukan  dengan observasi penuh, observer harus bertindak pula kedalamnya tanpa menimbulkan kecurigaan bagi yang lain. Peneliti dengan observasi penuh ini memerlukan ketabahan dan keahlian dalam menyamar pada obyeknya tanpa timbul kesan dibuat-buat. (Joko Subagyo, 1991 : 64)
2)      Observasi Non partisipatif
Observasi non partisipatif artinya pengamat bukan bagian dari kelompok yang diteliti, misalnya ia mengamati para pegawai suatu lembaga pendidikan, tetapi ia bukanlah pegawai dalam instansi itu. ( Lufri, 2005 : 109)
Contoh lembar observasi:
No
Aspek-aspek yang dinilai
Minggu-1
Minggu-2
Minggu-3
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
Perhatian mahasiswa terhadap metode pembwlajaran dosen















2
Aktivitasmahasiswa mempelajari buku sumber















3
Aktivitas mahasiswa menggunakan fasilitas yang ada (media gambar, media model)















4
Kesungguhan mengerjakan perlatihan problem solving dan peta konsep















5
Aktivitas mahasiswa bertanya kepada dosen















6
Aktivitas mahasiswa berdiskusi dengan teman
















Aktivitas/perilaku lain yang terjadi di dalam kelas
·         Ketenangan kelas
·         Mahasiswa meninggalkan kelas
·         Mahasiswa kebingungan















Catatan :
5. Sangat tinggi                                                                     Observer
4. Tinggi
3. Sedang
2. Rendah
1. sangat rendah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar